Kamis, 02 Juli 2009

Do Re Mi - Maria Von Trapp ( OST. The Sound of Music )

Let's start at the very beginning
A very good place to start
When you read you begin with A-B-C
When you sing you begin with do-re-mi

Do-re-mi, do-re-mi
The first three notes just happen to be
Do-re-mi, do-re-mi

Maria:
Do-re-mi-fa-so-la-ti
spoken Let's see if I can make it easy

Doe, a deer, a female deer
Ray, a drop of golden sun
Me, a name I call myself
Far, a long, long way to run
Sew, a needle pulling thread
La, a note to follow Sew
Tea, a drink with jam and bread
That will bring us back to Do (oh-oh-oh)

Maria and Children:
(Repeat above verse twice)

Maria:
Do-re-mi-fa-so-la-ti-do
So-do!

Maria:
spoken Now children, do-re-mi-fa-so and so on are only the tools we use to build a song. Once you have these notes in your heads, you can sing a million different tunes by mixing them up. Like this.

So Do La Fa Mi Do Re
spoken Can you do that?
Children:
So Do La Fa Mi Do Re
Maria:
So Do La Ti Do Re Do
Children:
So Do La Ti Do Re Do
Maria:
spoken Now, put it all together.

Maria and Children:
So Do La Fa Mi Do Re, So Do La Ti Do Re Do
Maria:
spoken Good!
Brigitta:
spoken But it doesn't mean anything.
Maria:
spoken So we put in words. One word for every note. Like this.

When you know the notes to sing
You can sing most anything
spoken Together!

Maria and Children:
When you know the notes to sing
You can sing most anything

Doe, a deer, a female deer
Ray, a drop of golden sun
Me, a name I call myself
Far, a long, long way to run
Sew, a needle pulling thread
La, a note to follow Sew
Tea, a drink with jam and bread
That will bring us back to Do

Do Re Mi Fa So La Ti Do
Do Ti La So Fa Mi Re

Children:
Do Mi Mi
Mi So So
Re Fa Fa
La Ti Ti
(Repeat above verse 4x as Maria sings)

Maria:
When you know the notes to sing
You can sing most anything

Maria and Children:
Doe, a deer, a female deer
Ray, a drop of golden sun
Me, a name I call myself
Far, a long, long way to run
Sew, a needle pulling thread
La, a note to follow Sew
Tea, a drink with jam and bread
That will bring us back to

Maria:
Children:

Do . . . So Do
Re . . . La Fa
Mi . . . Mi Do
Fa . . . Re
So . . . So Do
La . . . La Fa
Ti . . . La So Fa Mi Re
Ti Do - oh - oh Ti Do -- So Do

Rabu, 11 Maret 2009

LILI MARLEEN GERMAN WORDS
words provided by Jill Daniels Wartime Entertainer
Hans Leip 1915


1. Vor der Kaserne
Vor dem großen Tor
Stand eine Laterne
Und steht sie noch davor
So woll'n wir uns da wieder seh'n
Bei der Laterne wollen wir steh'n
Wie einst Lili Marleen. Wie einst Lili Marleen

2. Unsere beide Schatten
Sah'n wie einer aus
Daß wir so lieb uns hatten
Das sah man gleich daraus
Und alle Leute soll'n es seh'n
Wenn wir bei der Laterne steh'n
Wie einst Lili Marleen. Wie einst Lili Marleen.

3. Schon rief der Posten,
Sie blasen Zapfenstreich
Das kann drei Tage kosten
Kam'rad, ich komm sogleich
Da sagten wir auf Wiedersehen
Wie gerne wollt ich mit dir geh'n
Mit dir Lili Marleen. : Mit dir Lili Marleen.

4. Deine Schritte kennt sie,
Deinen zieren Gang
Alle Abend brennt sie,
Doch mich vergaß sie lang
Und sollte mir ein Leids gescheh'n
Wer wird bei der Laterne stehen
Mit dir Lili Marleen? Mit dir Lili Marleen?

5. Aus dem stillen Raume,
Aus der Erde Grund
Hebt mich wie im Traume
Dein verliebter Mund
Wenn sich die späten Nebel drehn
Werd' ich bei der Laterne steh'n
Wie einst Lili Marleen. Wie einst Lili Marleen.
Lili Marleen
By anjar widianto

Bisa dikatakan ini adalah lagu paling legendaris dan hampir disukai oleh seluruh orang pada masanya bahkan sudah banyak dibuat versinya dalam beberapa bahasa, kabarnya sampai 48 bahasa, kenapa bisa begitu?

Awal cerita bermula saat Hans Leip (1893-1983) seorang serdadu Jerman pada Perang Dunia I hendak berangkat ke medan perang Rusia pada tahun 1915, dia membuat sebuah puisi yang judulnya memakai nama dua orang wanita yaitu Lili (temannya yang anak seorang tukang sayur) dan Marleen, seorang perawat muda yang ia temui saat sedang berperang. Puisi ini kemudian diterbitkan bersama puisi-pusis lain karyanya pada tahun 1937. Seorang komposer bernama Norbert Schultze tertarik untuk membuat lagu dari puisi itu. Maka jadilah sebuah lagu berjudul "Lili Marleen".

Lagu ini kemudian direkam dan dinyanyikan oleh Lale Andersen tepat sebelum Perang Dunia II (1939-1945) berlangsung. Lagu ini cuma laku 700 keping kopi pada penjualannya. Lagu ini merupakan salah satu lagu yang digunakan untuk menyemangati tentara Jerman saat PD II, namun Joseph Goebbels (Menteri Propaganda Jerman saat PD II) tidak menyukai lagu ini, karena dianggap kurang bersemangat dan kurang patriotik, dia menginginkan sebuah lagu mars perjuangan. Akhirnya lagu in kurang begitu populer.

Ketika Jerman menginvasi Yugoslavia dan berhasil mendudukinya, mereka mendirikan sebuah stasiun radio untuk menyebarluaskan berita, terutama kepada tentaranya yang berada di sekitar Laut Tengah (termasuk salah satunya adalah Deutsche Afrika Korps). Tetapi saat itu Leutnant Karl-Heinz Reintgen, selaku kepala stasiun radio di Beograd, Yugoslavia kekurangan bahan-bahan siaran, jadi dia memerintahkan anak buahnya pergi ke Wina, Austria (wilayah Jerman yang paling dekat dengan Beograd) untuk mengambil "apapun yang bisa jadi bahan siaran". Dari Wina anak buahnya itu membawa banyak piringan hitam, salah satunya adalah si Lili Marleen. Kemudian disiarkanlah lagu-lagu tersebut ke seluruh penjuru Laut Tengah.

Salah satu medan perang yang dilakoni oleh tentara Jerman pada PD II adalah di gurun-gurun Afrika Utara, yaitu Deutsche Afrika Korps (DAK) yang sangat tersohor namanya dengan komandannya yang namanya bahkan jauh lebih terkenal daripada DAK sendiri, dianggap sebagai Jenderal terhebat yang pernah Jerman punyai yaitu Generaal FeldMarschaal Erwin Rommel dimana bersama Italia mereka berperang melawan Inggris dan negara-negara Commonwealth-nya (Australia, New Zealand, India, dan Afrika Selatan). Di kamp-kamp di tengah gurun atau di balik tank mereka, di mana mereka beristirahat atau berjaga-jaga inilah mereka mendengarkan siaran radio Jerman di Beograd itu, hampir semua lagu-lagu yang disiarkan tidak begitu menarik perhatian mereka kecuali Lili Marleen, dikarenakan oleh iramanya yang lembut, menenangkan dan sedikit menggoda ditambah dengan suara Lale Andersen yang cocok sekali untuk menyanyikan lagu tsb.

Ternyata bukan hanya tentara Jerman yang menjadi fans Lili Marleen, tetapi juga tentara Italia, bahkan serdadu Inggris sekalipun. Jadi ternyata pihak Inggris pun dapat menerima siaran radio Jerman dari Beograd. Bahkan saat lagu ini diputar banyak tentara yang meminta untuk dikeraskan volume radionya, "Louder please, louder" teriak mereka pada tentara yang bertugas mengoperasikan radio. Saking mengidolakan Lili Marleen, sampai-sampai mereka tidak tertarik pada siaran radio perang dari Inggris, bahkan mereka sampai berkata "Can BBC make a broadcast that as half-good as this Nazis can did?". BBC pun menerima banyak kritikan karena dianggap tidak mampu "berperang" melawan pihak propaganda Jerman yang "meluncurkan" senjata ampuhnya yaitu "Lili Marleen". Lalu pihak BBC dan pihak pimpinan Tentara Inggris berkesimpulan untuk membuat sesuatu yang mampu meladeni Lili Marleen. Mereka mendiskusikan untuk apakah membuat sesuatu yang baru atau hanya mengganti liriknya saja. Entah tidak mampu atau memang sudah tidak keburu waktu mereka akhirnya memutuskan untuk mengganti lirik Lili Marleen, jadi kini Lili Marleen pun menjadi seorang wanita Inggris bernama Lily Marlene. Lagu versi Inggris ini dinyanyikan oleh penyanyi Inggris bernama Anne Shelton. Ya di tengah dentuman meriam dan rentetan peluru tentara Inggris dan Jerman masih bisa berbagi keceriaan bersama saat mereka mendengarkan Lili Marleen walaupun mereka saat itu saling berhadapan. Tapi medan perang gurun Afrika Utara bukanlah akhir dari "karir" Lili Marleen, kiprah Lili Marleen terus menanjak di medan perang lainnya setelah Afrika Utara, bahkan pada saat perang lagu ini dikenal di seluruh Eropa serta Amerika Utara (AS dan Kanada) bahkan jadi "hits".

Salah satu momen paling indah yang berhubungan dengan lagu ini adalah saat Jerman kalah oleh Inggris dan Amerika di Tunisia, sekaligus mengakhiri peperangan di Afrika Utara, yaitu ketika tentara anggota Deutsche Afrika Korps tertawan dan berbaris menuju kamp tawanan, di jalan mereka berpapasan dengan serdadu Inggris dari Tentara Kedelapan Inggris (British Eight Army) yang akan menuju Tunis. Saat itu tentara Jerman berjalan sambil menyanyikan lagu favorit mereka. Suara mereka bersahut-sahutan dengan tentara Inggris yang juga menyanyikan lagu favorit mereka pula. Walaupun lirik dan kata-katanya berbeda tapi yang mereka nyayikan adalah lagu yang sama

Vor der Kaserne, Vor dem großen Tor, Stand eine Laterne, Und steht sie noch davor ....
Underneath the lantern, By the barrack gate, Darling I remember, The way you used to wait ...

Referensi

* War without Hate: The desert campaign 1940-1943, John Bierman & Colin Smith
* http://ingeb.org/Lieder/lilimarl.html
* http://www.rhs51.com/lillimarlene.htm
* http://en.wikipedia.org/wiki/Lili_Marleen

Kamis, 05 Maret 2009

Dewi Lestari - Malaikat Juga Tahu

Lelahmu jadi lelahku juga

Bahagiamu bahagiaku pasti

Berbagi takdir kita selalu

Kecuali tiap kau jatuh hati


Kali ini hampir habis dayaku

Membuktikan padamu ada cinta yang nyata

Setia hadir setiap hari

Tak tega biarkan kau sendiri

Meski seringkali kau malah asyik sendiri


Karena kau tak lihat terkadang malaikat

Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan

Namun kasih ini silakan kau adu

Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya


Hampamu tak kan hilang semalam

Oleh pacar impian

Tetapi kesempatan untukku yang mungkin tak sempurna

Tapi siap untuk diuji

Kupercaya diri.. Cintakulah yang sejati


Namun tak kau lihat terkadang malaikat

Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan

Namun kasih ini silakan kau adu

Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya


Kau selalu meminta tuk terus kutemani

Engkau selalu bercanda andai wajahku diganti

Relakan ku pergi.. Karna tak sanggup sendiri


Namun tak kau lihat terkadang malaikat

Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan

Namun kasih ini silakan kau adu

Malaikat juga tahu.. Aku kan jadi juaranya



Koleksi Dewi Lestari yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu Dewi Lestari - Malaikat Juga Tahu
Busby Seo Test

Kotak - Masih Cinta

Intro : A E F#m 2x

E C#m

Tik,.,tik,.,.tik

F#m B

Waktu berdetik

G#m C#m A B

Tak mungkin bisa ku hentikan

E C#m F#m B

Maumu jadi mauku

G#m C#m A B

Pahitpun itu ku tersenyum


A B G#m C#

Kamu tak tahu rasanya hatiku

F#m B E

Saat berhadapan kamu


E C#m

Tik,.,tik,.,.tik,.,.

F#m B

Air mataku

G#m C#m A B

Biar terjatuh dalam hati

E C#m F#m B

Mau ku tak penting lagi

G#m C#m A B

Biar ku buat bahagiamu


A B G#m C#

Kamu tak tahu rasanya hatiku

F#m B E

Saat berhadapan kamu

A B G#m C#

Kamu tak bisa bayangkan rasanya

F#m Am B A

Jadi diriku, yang masih cinta


interlute : A G#m F#m 2x B


A B G#m C#

Kamu tak tahu hancurnya hatiku

F#m B E

Saat berhadapan kamu

A B G#m C#

Kamu tak bisa bayangkan rasanya

F#m Am B E

Jadi diriku, yang masih cinta


Code : F#m A D



Koleksi Kotak yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu Kotak - Masih Cinta
Busby Seo Test

Saras Dewi - Lembayung Bali

Menatap lembayung di langit Bali

Dan kusadari betapa berharga kenanganmu

Di kala jiwaku tak terbatas

Bebas berandai memulang waktu


Hingga masih bisa kuraih dirimu

Sosok yang mengisi kehampaan kalbuku

Bilakah diriku berucap maaf

Masa yang tlah kuingkari dan meninggalkanmu

Oh cinta


Teman yang terhanyut arus waktu

Mekar mendewasa

Masih kusimpan suara tawa kita

Kembalilah sahabat lawasku

Semarakkan keheningan lubuk


Hingga masih bisa kurangkul kalian

Sosok yang mengaliri cawan hidupku

Bilakah kita menangis bersama

Tegar melawan tempaan semangatmu itu

Oh jingga


Hingga masih bisa kujangkau cahaya

Senyum yang menyalakan hasrat diriku

Bilakah kuhentikan pasir waktu

Tak terbangun dari khayal keajaiban ini

Oh mimpi


Andai ada satu cara

Tuk kembali menatap agung surya-Mu

Lembayung Bali



Koleksi Saras Dewi yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu Saras Dewi - Lembayung Bali
Busby Seo Test

Rabu, 04 Maret 2009

1.625 Siswa Kelas 4-6 SD Jabotabek Sudah Pernah Nonton Materi Porno

Temuan Yayasan Kita dan Buah Hati dengan 1.625 siswa kelas 4-6 SD di Jakarta Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, pernah menyaksikan materi seks

Hidayatullah.com--Pernyataan ini disampaikan Ketua Pelaksana Yayasan Kita dan Buah Hati, Elly Risman, dalam seminar bertema Memahami Dahsyatnya Kerusakan Otak Anak akibat Kecanduan Pornografi dan Narkoba dari Tinjauan Kesehatan Intelegensia, Senin (2/3), di auditorium Departemen Kesehatan, Jakarta.

"Banyak orang tua tidak tahu harus berbuat apa ketika anaknya mogok sekolah, mulai kelas lima sekolah dasar sampai sekolah menengah atas karena main games, tak henti-hentinya," kata Elly Risman menegaskan. Hampir tiap hari ada saja berita tentang anak dan remaja berbuat mesum dan foto bugil yang ditayangkan di televisi maupun dinikmati rekan sebaya mereka.

Dalam Pertemuan Konselor Remaja Yayasan Kita dan Buah Hati dengan 1.625 siswa kelas 4-6 sekolah dasar wilayah Jakarta Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, tahun 2008 terungkap, 66 persen dari mereka telah menyaksikan materi pornografi lewat berbagai media. Sebanyak 24 persen di antaranya lewat komik, 18 persen melalui games, 16 persen lewat situs porno, 14 persen melalui film, dan sisanya melalui VCD dan DVD, telepon seluler, majalah dan koran.

Mereka umumnya menyaksikan materi pornografi itu karena iseng (27 persen), terbawa teman (10 persen), takut dibilang kuper (4 persen). Ternyata anak-anak itu melihat materi pornografi di rumah atau kamar pribadi (36 persen), rumah teman (12 persen), warung internet (18 persen), rental (3 persen).

"Kalau kita jumlahkan yang melihat di kamar pribadi dan di rumah teman, berarti satu dari dua anak melihatnya di rumah sendiri," ujarnya.

Sementara hasil survei yang dilakukan Komisi Nasional Perlindungan Anak terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar di Indonesia tahun 2007 lalu menunjukkan, sebanyak 97 persen dari responden pernah menonton film porno, sebanyak 93,7 persen pernah ciuman, petting, dan oral seks, serta 62,7 persen remaja yang duduk di bangku sekolah menengah pertama pernah berhubungan intim, dan 21,2 persen siswi sekolah menengah umum pernah menggugurkan kandungan.

Kondisi ini terjadi karena mereka sudah terpapar pada pornografi sejak belia, kata Elly menegaskan. Dari pertemuan Yayasan Kita dan Buah Hati dengan puluhan ribu orang tua di 28 provinsi ketika seminar, pihaknya menemukan rata-rata hanya 10 persen dari para orang tua yang bisa menggunakan peralatan atau permainan canggih yang mereka belikan untuk anak-anak mereka.

Apalagi belakangan ini banyak situs internet dengan nama yang tidak terkait dengan materi seks ternyata mengandung materi pornografi. Beberapa dari situs itu bahkan menggunakan nama tokoh kartun yang digemari anak-anak seperti Naruto, serta memakai istilah nama hewan seperti lalat atau nyamuk yang biasanya dibuka anak-anak itu ketika mengerjakan tugas sekolah.

Mereka umumnya tidak tahu dampak negatif video terhadap kerusakan otak anak. "Kita berada dalam kultur abai pada anak sendiri. Di sisi lain, kita semua belum menganggap bencana pornografi itu sama pentingnya dengan masalah flu burung, HIV/AIDS, narkoba, dan penyakit-penyakit menular lainnya," ujarnya menambahkan.

Maka dari itu, ia mengajak agar para orang tua lebih terlibat dalam pengasuhan anak-anak mereka sejak belia baik ayah maupun ibu. Kurangnya peran ayah dalam pengasuhan anak pada usia dini, khususnya pada anak lelaki, mengakibatkan terputusnya jembatan komunikasi antara orang tua dan anak. Hal ini membuat banyak anak memilih mencari informasi dari luar rumah yang bisa jadi malah menjerumuskan mereka dalam dunia pornografi.

Pemerintah juga harus meningkatkan pengawasan terhadap peredaran materi pornografi. "Antara lain dengan membatasi atau memblokir situs-situs internet pornografi, menerapkan regulasi yang ketat terhadap video games terutama yang mengandung materi tidak edukatif atau berbau pornografi," kata Elly menegaskan. [kcm/www.hidayatullah.com]